Senin, 07 Maret 2016

Aku & Diriku


Saat kubutuh 1 orang saja
untuk percaya, mendukung,
memberi semangat, memotivasi.
Tetapi tidak kutemukan.
Iya, rasanya satu orangpun tidak ada.
Saat itulah aku mempercayai diriku sendiri.
Mendukung diriku sendiri.
Menyemangati diriku sendiri.
Memotivasi diriku sendiri.
Dengan mengatakan:
"Kamu punya Allah amalia
seharusnya kamu cukup dengan apa yang kamu punya
dan lebih bersyukur lagi"
Dengan begitu rasa kecewa ini bisa berkurang.
Dan aku tau 1 orang itu siapa.
1 orang itu adalah diriku sendiri. :)
Terima kasih sudah membaca. ^^
05/03/2016
Catatan oleh: Amalia Fajriah
fb: Amalia Fajriah

Jumat, 13 November 2015

Muslimah, hatimu terkunci?



Apa Iya?

 

Hati muslimah terkunci?
Masa iya sih, hati muslimah itu terkunci?
Bukankah yang dikunci mati hatinya oleh Allah SWT itu hanyalah hati orang-orang kafir?
Sehingga ia tidak dapat menerima kebenaran yang datang kepadanya. [lihat; QS.Al-Baqarah:7]
Sudah jelas-jelas muslimah itu bukan wanita kafir.
Mana mungkin hatinya terkunci.
Tidaklah sama antara wanita beriman dan wanita kafir.
Jika tidak sama, namun mengapa masih terdapat persamaan?
Sama-sama tidak mengenakan hijab.
Ukhti, kau mengunci hatimu?

Mengapa? 

 

·        Mengapa masih banyak hati yang membatu dengan perintah menutup aurat?.
Padahal menutup aurat adalah perintah langsung dari Allah. Kalau saja satu kali seruan berhijab itu langsung dilaksanakan oleh seluruh muslimah. Pastilah kita tidak akan mendengar seruan untuk kedua kalinya. Dan dalam jangka waktu 14 abad ini, sudah berapa kalikah seruan yang sama terulang? Hanya Allah sajalah yang tau pastinya.
·         Mengapa muslimah berat mengenakan hijabnya?
Padahal hijab bukanlah hanya sekedar helainan kain yang menutup sekujur tubuh saja, melainkan hijab adalah pakaian takwa seorang muslimah.
·         Mengapa muslimah masih ragu mengenakan hijabnya?
Iming-iming surga pun selalu dijanjikan kepadanya. Jikalau surga masih tidak cukup untuknya, lalu apakah balasan yang pantas didapatkan oleh seorang muslimah berhijab?. Bukankah, apapun itu ada di surga?
·         Mengapa muslimah terhalang dari mengenakan hijabnya?
Padahal hijab adalah pelindung dirinya dari hal-hal yang tidak bisa dihindari kecuali hanya dengan melabuhkan hijab ke seluruh tubuhnya, yang tentu saja akan mengundang murka Allah jika ia tidak menghindarinya.
·         Mengapa muslimah minder untuk taat?
Padahal berhijab adalah langkah awal ketaatannya kepada Allah, agar ia selalu mendapatkan ridha dan rahmat-Nya. Mana mungkin Allah akan merelakan surganya untuk wanita yang masih suka menawar-nawar hukum Allah. Tentulah Allah akan mengutamakan yang berhijab terlebih dahulu dan dimasukan kedalam Jannah-Nya, untuk menerima balasan nikmat atas ketaatannya.

Apa lagi?


·         Apa lagi yang kau tunggu?           
Segeralah ambil keputusan, belum tentu esok hari engkau masih hidup, karena penundaan-penundaanmu itu membuatmu hanya jalan di tempat sementara waktumu terus terkikis.
·         Apa lagi yang membubatmu masih ragu?
Jangan terlalu lama menikmati keraguanmu. Pakailah hijabmu. Pilihlah hijab terbaik yang kau suka, yang akan membuatmu bersemangat mengenakannya. Pilihlah warna-warni hijab yang kau mau, yang bisa menarik hatimu.  Namun yang terpenting, pilihlah yang akan mendekatkanmu kepada Allah. Selagi masih ada waktu untuk memilihnya.
·         Apa lagi yang menjadikanmu masih keras hati tidak mengenakan hijab?
Lembutkanlah hatimu, karena hati adalah jalan masuknya hidayah. Lakukanlah perintah Allah maka ridha-Nya bersamamu dan rahmat-Nya menaungimu.
·         Apa lagi yang menghalangimu untuk taat?
Masih mikir-mikir untuk mengenakan hijab? Satukanlah antara pikiran dan hatimu bahwa berhijab itu ‘wajib’. Maka, kau akan ikhlas menerima ketentuan-Nya.

Jangan sampai!


·         Jangan sampai kau menyesal karena tak pernah mengenakan hijabmu.
·         Jangan sampai kau menyesal karena tak dapat merasakan gerahnya mengenakan hijab disaat terik matahari menyinari bumi.
·         Jangan sampai kau menyesal karena tidak bisa merasakan nyamannya mengenakan hijab karena melindungimu dari pandangan yang tak diridhai oleh Allah.
·         Jangan sampai tak ada kesempatan untukmu memperbaiki diri karena waktumu telah habis kau sia-siakan dalam kemaksiatan.
·         Jangan sampai kain kafanmu adalah hijab pertama sekaligus terakhirmu.
·         Jangan sampai kau tertahan di pintu surga setelah selangkah lagi dapat memasukinya, karena dosa tidak menutup auratmu.
      Jika maut telah membawa jiwamu kembali kepada-Nya.
Memisahkanmu dari dunia menuju ke kehidupan selanjutnya.
Tentulah kau hanya bisa pasrah setelahnya.
Tidak ada kesempatan lagi untuk dapat memperbaiki diri.
Disaat itu apa yang terlihat berat untuk dilakukan di dunia, mulai kau rasakan tidak ada bandingannya dengan apa akibat yang ditimbulkan olehnya diakhirat.

Khusus untukmu muslimah: “Pribadi seorang mukmin terlalu sempurna untuk mengikuti prilaku orang-orang kafir.
Selayaknya kita yang menjadi contoh, bukan kita yang mencontoh.
Ambil dan pakailah hijabmu, kita tidak sama dengan mereka wanita kafir.
Kau adalah saudariku, bukan saudari mereka.
Kau adalah sahabatku di surga, bukan teman mereka di neraka. In Syaa Allah…
Jangan pernah kau sepelekan masalah hijab.
Jika dengan berhijab bisa menjauhkanmu dari neraka dan dapat memasukkanmu ke dalam surga. Lalu, kau mau bilang apa?”

Nb: Semua muslimah akan merasakan bagaimana rasanya berhijab. Namun ada yang setiap hari dan ada yang cuma sekali. Yang sekali, ia yang mengenakan kain kafannya sebagai hijab pertama sekaligus terakhirnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat untukmu muslimah.. Aamiin.

Minggu, 20 September 2015

Lirik Lagu: Janji Hawa - Ummi Pipik

Bumi dan segenap alam semesta
Ternganga menyimak kisah hidupku
Aku jatuh bangun
Gelap terang hidup
Kisahku tercatat semua

 reff*:
Salahkah aku menjaga janji hawa
Setia pada keputusan hati
Hanya dengan doa
Semua yang tak mungkin
Bisa saja menjadi mungkin

reff**:
Ku bisa menangis
Ku bisa tertawa
Ku bisa bahagia
Bahkan menderita
Semua yang terjadi di hidupku ini
Ku pasrahkan pada yang mengatur hidup
 
Demi janji hawa
 
back to reff* and reff**

Jumat, 18 September 2015

Lirik Lagu: Istikharah Cinta - Sigma

reff*
Bersaksi cinta di atas cinta
Dalam alunan tasbihku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman di malam sunyi penuh doa

Sebut nama-Mu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman

 reff**
Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjuk-Mu
Satu nama teman setia
Naluriku berkata

Di penantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Memenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu

back to reff* and reff**
Diistikharah cinta

Kamis, 17 September 2015

Story: Talking to the Moon

Tik..tok..

Tik.. tok..

Suara dentingan jarung jam, mencoba memecah keheningan malam. Malam yang sunyi tanpa ada seseorang untuk diajak bicara. Sepertinya hujan tadi sore telah membuat suasana malam ini terasa begitu dingin.
Berbeda dengan langit malam ini. Langit yang cerah dengan kehadiran sebuah benda bulat yang menggantung tanpa tali di sana, sinar yang dipancarkannya menambah keindahan yang dimilikinya. Membuat sepasang mata betah berlama-lama memandanginya.
Seorang gadis tengah termenung didekat jendela kamarnya, menikmati keindahan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang yang bertebaran disekitar benda bulat bercahaya putih keperakan itu.
Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada gadis itu. Suasana hatinya tidak seindah langit malam ini. Sepi, hampa, dingin. Itulah yang dirasakannya saat ini. Bahkan dinginya malam ini tidak sebanding dengan dinginya perasaannya. 
Terlihat jelas kemurungan diraut wajahnya. Seperti ada sesuatu yang dipendam dan ingin sekali ia katakan. Tapi, kepada siapa ia akan bercerita? Dia termasuk orang yang sulit percaya terhadap orang lain. Lalu, apa yang harus dilakukannya sekarang? Apa ia harus bercerita kepada benda bulat yang memancarkan cahaya kilau kemilau itu? Yang terus dipandanginya sejak tadi. 
Bahagia sekali menjadi bulan, tidak pernah kesepian karena ada bintang yang selalu menemaninya walau tak pernah ia minta sebelumnya. Mungkin karena takdir, mereka bersama untuk selamanya. Setidaknya hingga fajar menjelang, dan mereka akan sama-sama menghilang.
Bahkan bintanglah yang selalu membantunya, dengan memanfaatkan cahaya dari bintang untuknya bersinar dimalam hari. Begitu seterusnya, sampai bintang itu tidak akan mampu bersinar lagi untuk selamanya. Tapi, walau seperti itu tidak sekalipun bintang mengeluh dan membencinya. Baginya, melihat bulan bisa bersinar adalah saat yang selalu ia tunggu-tunggu karena bulan terlihat indah ketika sinar kemilaunya dipancarkan. 
Benda bulat itu masih mengagumkan diatas sana, sedikit demi sedikit posisinya bergeser dari tempatnya semula. Namun, itu sama sekali tidak mengurangi keindahannya. Tanpa tahu di suatu tempat yang bernama Bumi ada yang sangat mengagumi keindahannya, mungkin dia terlalu sibuk menghabiskan malam indahnya bersama dengan jutaan gemintang yang terus berkerlap-kerlip menunjukan kecemerlangannya. Seakan ia tidak peduli terhadap sepasang mata yang selalu memperhatikannya itu. Atau mungkin ia juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh seseorang yang mengagumi keindahanya?. Kalaupun seperti itu, memang apa yang akan terjadi? Apa itu dapat merubah perasaan gadis itu? Sepertinya tidak.
Mungkin ini bukan tentang benda bulat bersinar itu, juga jutaan titik-titik bercahaya yang mengelilinginya di atas sana. Akan tetapi, ini tentang kerinduannya terhadap seseorang yang ia sendiri tidak tahu berbalas atau tidak.
Waktu terus terbuang sia-sia. Benda berbentuk kepala tikus Minnie mouse yang berada diatas meja itu, tidak henti-hentinya mengingatkan waktu yang terus berlalu tanpa sabar menunggunya. Namun, gadis itu tidak menghiraukannya. Baginya benda bulat yang bersinar terang di atas sana lebih menarik, dari pada suara dentingan yang terus mengganggunya. Tapi hanya suara itulah yang menemaninya sekarang.
Gadis itu masih belum beranjak dari tempatnya. Masih belum bosan ia memandangi benda bulat yang melingkar sempurna itu, ia bergumam ditengah lamunannya.
“Terlalu jauh, terlalu indah untuk dimiliki. Mungkin benar kau seperti itu, hanya untuk dilihat tidak untuk didekati, hanya bisa mengagumi tanpa bisa kumiliki”.

 
                                                                   TAMAT

 
Cinta adalah anugrah terindah pemberian dari sang Ilahi. Rasa cinta bukan untuk dihilangkan melainkan untuk dikendalikan. Saat rasa itu mulai bergejolak dihati, berlindunglah pada kasih sayang Ilahi Rabbi.
Setiap orang pasti mempunyai cara tersendiri dalam mengekspresikan rasa cintanya. Namun, sering kali cinta itu hadir disaat yang belum tepat. Dan mengendalikan rasa itu adalah cara yang paling tepat didalam menjaga diri dari dosa.
Untuk ukhti yang sedang merasakan jatuh cinta, sabarlah didalam menunggu hingga kekasih pilihan-Nya untukmu itu datang dengan disertai ridho-Nya. Memang kadang hati sulit dikendalikan seakan-akan kemauannya haruslah terpenuhi, akan tetapi tetaplah berusaha didalam menjaga kesucian hati. Walau ada jutaan wanita yang berada disekitarnya tapi yakinkanlah dirimu; jika dia adalah kekasih pilihan itu, maka tidak ada yang bisa menghalangi jalannya menujumu.
Munajatku; “Ya Allah, terima kasihku pada-Mu yang telah menghadirkan cinta pada orang-orang yang mengenalku sehingga mereka mencintaiku.
Ya Allah, cintailah mereka yang mencintaiku, karena sungguh aku tidak dapat memberikan rasa cintaku kepadanya melainkan hanya sedikit. Karena bagiku; Engkau, Tuhanku lebih terutama untukku cintai, dan Rasul-Mu lebih berhak setelah-Mu.
Untukmu yang mencintaiku, semoga Allah mencintamu karena kau telah mencintaiku. Aamiin.”.-Amalia Fajriah.

Maha Pencipta Allah yang telah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan. Dan Maha Kaya Allah yang telah mengaruniakan cinta pada setiap hamba-Nya.
Wallahu a’lam bishawab.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Untukmu: Kekasih Pilihan

 Assalamu’alaikum.. kekasih pilihan.

Apa kabar jiwa yang ku tunggu kedatangannya? Insya Allah, kau dalam lindungan-Nya.Aamiin..
Untukmu, yang namanya tertulis di Lauh Mahfuzh, sebagai seseorang yang telah dipilihkan-Nya untuk menjadi imamku.
Janganlah kau ragu terhadap diri ini, yakinkanlah hatimu untuk bersamaku suatu saat nanti.
Ku minta untuk saat ini, ikhlaskanlah waktumu yang tanpaku, karena akupun ikhlas waktuku yang tanpamu.
Isilah kekosongan hatimu saat ini, dengan Asma’ul Husna-Nya.
Jagalah hati suci itu supaya aku yakin terhadapmu.
Jika boleh diri ini berangan-angan, ku harap kau adalah kekasih yang selama ini ku impikan:
Yang taat beragama kepada Allah SWT. Yang mampu menjadi imam dunia dan akhirat. Yang mampu menghantarkanku memasuki surganya Allah.
Yang mempunyai cinta tulus dalam dirinya; wahai calon imamku, aku tak akan menuntut untuk kau prioritaskan asalkan Allah SWT, Rasul SAW juga ibumu lebih kau cintai dari segalanya, aku sudah bangga.
Kau yang selalu ku sebut dalam do’a-do’aku, yang akan menemani diri ini di masa depan.
Jagalah matamu dari memandang apa yang diharamkan untukmu.
Jagalah tanganmu dari memegang, kecuali apa yang dihalalkan kepadamu.
Jagalah mulutmu dari berbicara, kecuali apa yang mendatangkan manfaat bagi dirimu dan diri orang lain.
Wahai jodohku yang terahasia keberadaannya, saat kau sudah mampu untuk melaksanakan sunnah Rasul.
Segerakanlah untuk datang mengkhitbah diri ini.
Untuk menyempurnakan separuh dari imanmu juga imanku.
Sebelum sang maut datang untuk melamar jiwa ini.
Karena, sungguh aku tidak mampu menolak lamaran untuk segera bertemu dengan Allah.
Insya Allah di surga-Nya.
Kutunggu takdir yang membawamu kepadaku.
Bawalah Allah bersamamu.
Agar aku kuat menunggu jemputan darimu.
Permintaanku untukmu, calon imamku:
Peliharalah tangan yang akan ku kecup sebagai caraku meminta ridho Ilahi darimu.
Peliharalah mata yang akan menjadi penunjuk jalan untukku.
Peliharalah kaki yang akan menghantarkanku menuju syurga-Nya.
Peliharalah mulut yang akan ku patuhi setiap apa yang diucapkannya, selama itu diridhai oleh Allah.
Yakinlah, aku akan selalu menjaga hari-hariku yang tanpamu dalam kebaikan, untuk kebahagiaan hari-hariku bersamamu-kelak-.. Insya Allah.                          

Munajatku: Ya Allah.. persatukanlah diri ini dengan kekasih pilihan yang taat kepada-Mu, agar kami-kelak-bisa mempersembahkan cinta terbaik untuk-Mu. Dan izinkanlah diri ini untuk menghitbahnya kembali-kelak-di surga-Mu..

“jika sang maut lebih dulu datang kepadaku. Insya Allah, kekasih pilihan itu telah dipersiapkan Allah di surga…. Aamiin”


Wallahu a'lam bishawab..

Jumat, 28 Agustus 2015

BIDADARI SURGA



       Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Nabi SAW, beliau bersabda: “Seandainya seorang wanita dari penghuni surga menampakkan (dirinya) ke bumi maka akan menyinari seluruh ruah dan memenuhinya dengan bau harum. Dan kerudung penutup kepalanya lebih baik nilainya daripada dunia seisinya” (H.R; Bukhari: 2796)

       Alhamdulillah, sekarang semakin banyak muslimah yang sadar akan kewajibannya menutup aurat. Insya Allah, semakin banyak pula wanita calon penghuni surga. Aamiin..

       Tapi sayang, tidak semua muslimah sadar akan lebih utamanya berhijab yang syar'i. Saya pun tidak tau, apakah hijab yang saya kenakan sudah termasuk syar'i atau belum.. wallahu'alam karena hanya Allah lah yang lebih berhak menilai.

       Fenomena sekarang, wanita berhijab lebih mengedepankan fashionnya daripada bentuk hijabnya. Karena zaman yang semakin maju, para muslimahpun tidak mau ketinggalan dalam berbusana. Tak jarang bagian hijab yang seharusnya menutupi dada, malah dibuat sebagai hiasan dikepala seperti motif bunga lah dan lain sebagainya, sehingga bagian depannya tak tertutup hijab.. Astaghfirullahal adzim,. Pentingkah hal ini? Padahal kita hanya disuruh untuk menutup aurat, bukannya bertabarruj. Tabarruj bukanlah akhlaknya muslimah, melainkan kebiasaannya wanita-wanita jahiliyah. Ada juga yang berhijab, namun dari bentuk pakaiannya masih bisa terlihat dengan jelas lekuk-lekuk tubuhnya. Apa gunanya hal ini?. Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat, bukannya membalut aurat. Naudzubillah min dzalik.. Jangan sampai apa yang kita usahakan tidak ada nilainya di hadapan Sang Maha Kuasa.

Memang ada beberapa wanita yang lebih cantik ketika tidak memakai hijab.
"memang cantik di mata manusia, tapi tidak cantik di mata Allah"-Okki Setiana Dewi.

       Bagaimanapun cara seseorang dalam bertingkah laku dan bersikap memang terserah padanya, kelak dia juga yang akan menanggung ganjarannya. Tapi, bukankah yang syar'i itu lebih utama?. Oleh sebab itu, kenapa tidak sekalian saja berhijab syar'i?. Karena kalau "tarsok..tarsok..(entar, besok)", khawatirnya nanti sudah terbiasa dan keenakan seperti itu, sehingga sulit untuk berhijab yang syar'i. Jadi, sekarang saja yuk! detik ini juga!

       Kelak hijab sederhanamu yang tidak bermerek itu akan diganti oleh Allah dengan hijab akhirat yang lebih berharga dari dunia dan seisinya. Tidak ada yang mampu membelinya untuk ia kenakan, sekalipun itu wanita terkaya di dunia ini. Namun, Allah akan memberikannya sebagai hadiah untukmu, yang mau mentaati perintah-Nya tanpa kata "tapi.. namun.." dan kata-kata alasan lainnya.

note: orang yang mencoba menawar perintah Allah, adalah ia yang merasa lebih benar dari-Nya. Padahal Allah lebih mengetahui segala sesuatu.

wallahu a'lam bishawab.. semoga kita termasuk-wanita calon-bidadari surga.. selanjutnya terserah padamu..