Tik..tok..
Tik.. tok..
Suara dentingan jarung jam, mencoba memecah keheningan malam. Malam yang sunyi tanpa ada seseorang untuk diajak bicara. Sepertinya hujan tadi sore telah membuat suasana malam ini terasa begitu dingin.
Berbeda dengan langit malam ini. Langit yang cerah dengan kehadiran sebuah benda bulat yang menggantung tanpa tali di sana, sinar yang dipancarkannya menambah keindahan yang dimilikinya. Membuat sepasang mata betah berlama-lama memandanginya.
Seorang gadis tengah termenung didekat jendela kamarnya, menikmati keindahan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang yang bertebaran disekitar benda bulat bercahaya putih keperakan itu.
Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada gadis itu. Suasana hatinya tidak seindah langit malam ini. Sepi, hampa, dingin. Itulah yang dirasakannya saat ini. Bahkan dinginya malam ini tidak sebanding dengan dinginya perasaannya.
Terlihat jelas kemurungan diraut wajahnya. Seperti ada sesuatu yang dipendam dan ingin sekali ia katakan. Tapi, kepada siapa ia akan bercerita? Dia termasuk orang yang sulit percaya terhadap orang lain. Lalu, apa yang harus dilakukannya sekarang? Apa ia harus bercerita kepada benda bulat yang memancarkan cahaya kilau kemilau itu? Yang terus dipandanginya sejak tadi.
Bahagia sekali menjadi bulan, tidak pernah kesepian karena ada bintang yang selalu menemaninya walau tak pernah ia minta sebelumnya. Mungkin karena takdir, mereka bersama untuk selamanya. Setidaknya hingga fajar menjelang, dan mereka akan sama-sama menghilang.
Bahkan bintanglah yang selalu membantunya, dengan memanfaatkan cahaya dari bintang untuknya bersinar dimalam hari. Begitu seterusnya, sampai bintang itu tidak akan mampu bersinar lagi untuk selamanya. Tapi, walau seperti itu tidak sekalipun bintang mengeluh dan membencinya. Baginya, melihat bulan bisa bersinar adalah saat yang selalu ia tunggu-tunggu karena bulan terlihat indah ketika sinar kemilaunya dipancarkan.
Benda bulat itu masih mengagumkan diatas sana, sedikit demi sedikit posisinya bergeser dari tempatnya semula. Namun, itu sama sekali tidak mengurangi keindahannya. Tanpa tahu di suatu tempat yang bernama Bumi ada yang sangat mengagumi keindahannya, mungkin dia terlalu sibuk menghabiskan malam indahnya bersama dengan jutaan gemintang yang terus berkerlap-kerlip menunjukan kecemerlangannya. Seakan ia tidak peduli terhadap sepasang mata yang selalu memperhatikannya itu. Atau mungkin ia juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh seseorang yang mengagumi keindahanya?. Kalaupun seperti itu, memang apa yang akan terjadi? Apa itu dapat merubah perasaan gadis itu? Sepertinya tidak.
Mungkin ini bukan tentang benda bulat bersinar itu, juga jutaan titik-titik bercahaya yang mengelilinginya di atas sana. Akan tetapi, ini tentang kerinduannya terhadap seseorang yang ia sendiri tidak tahu berbalas atau tidak.
Waktu terus terbuang sia-sia. Benda berbentuk kepala tikus Minnie mouse yang berada diatas meja itu, tidak henti-hentinya mengingatkan waktu yang terus berlalu tanpa sabar menunggunya. Namun, gadis itu tidak menghiraukannya. Baginya benda bulat yang bersinar terang di atas sana lebih menarik, dari pada suara dentingan yang terus mengganggunya. Tapi hanya suara itulah yang menemaninya sekarang.
Gadis itu masih belum beranjak dari tempatnya. Masih belum bosan ia memandangi benda bulat yang melingkar sempurna itu, ia bergumam ditengah lamunannya.
“Terlalu jauh, terlalu indah untuk dimiliki. Mungkin benar kau seperti itu, hanya untuk dilihat tidak untuk didekati, hanya bisa mengagumi tanpa bisa kumiliki”.
TAMAT
Cinta adalah anugrah terindah pemberian dari sang Ilahi. Rasa cinta bukan untuk dihilangkan melainkan untuk dikendalikan. Saat rasa itu mulai bergejolak dihati, berlindunglah pada kasih sayang Ilahi Rabbi.
Setiap orang pasti mempunyai cara tersendiri dalam mengekspresikan rasa cintanya. Namun, sering kali cinta itu hadir disaat yang belum tepat. Dan mengendalikan rasa itu adalah cara yang paling tepat didalam menjaga diri dari dosa.
Untuk ukhti yang sedang merasakan jatuh cinta, sabarlah didalam menunggu hingga kekasih pilihan-Nya untukmu itu datang dengan disertai ridho-Nya. Memang kadang hati sulit dikendalikan seakan-akan kemauannya haruslah terpenuhi, akan tetapi tetaplah berusaha didalam menjaga kesucian hati. Walau ada jutaan wanita yang berada disekitarnya tapi yakinkanlah dirimu; jika dia adalah kekasih pilihan itu, maka tidak ada yang bisa menghalangi jalannya menujumu.
Munajatku; “Ya Allah, terima kasihku pada-Mu yang telah menghadirkan cinta pada orang-orang yang mengenalku sehingga mereka mencintaiku.
Ya Allah, cintailah mereka yang mencintaiku, karena sungguh aku tidak dapat memberikan rasa cintaku kepadanya melainkan hanya sedikit. Karena bagiku; Engkau, Tuhanku lebih terutama untukku cintai, dan Rasul-Mu lebih berhak setelah-Mu.
Untukmu yang mencintaiku, semoga Allah mencintamu karena kau telah mencintaiku. Aamiin.”.-Amalia Fajriah.
Maha Pencipta Allah yang telah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan. Dan Maha Kaya Allah yang telah mengaruniakan cinta pada setiap hamba-Nya.
Wallahu a’lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar