Sabtu, 29 Agustus 2015

Untukmu: Kekasih Pilihan

 Assalamu’alaikum.. kekasih pilihan.

Apa kabar jiwa yang ku tunggu kedatangannya? Insya Allah, kau dalam lindungan-Nya.Aamiin..
Untukmu, yang namanya tertulis di Lauh Mahfuzh, sebagai seseorang yang telah dipilihkan-Nya untuk menjadi imamku.
Janganlah kau ragu terhadap diri ini, yakinkanlah hatimu untuk bersamaku suatu saat nanti.
Ku minta untuk saat ini, ikhlaskanlah waktumu yang tanpaku, karena akupun ikhlas waktuku yang tanpamu.
Isilah kekosongan hatimu saat ini, dengan Asma’ul Husna-Nya.
Jagalah hati suci itu supaya aku yakin terhadapmu.
Jika boleh diri ini berangan-angan, ku harap kau adalah kekasih yang selama ini ku impikan:
Yang taat beragama kepada Allah SWT. Yang mampu menjadi imam dunia dan akhirat. Yang mampu menghantarkanku memasuki surganya Allah.
Yang mempunyai cinta tulus dalam dirinya; wahai calon imamku, aku tak akan menuntut untuk kau prioritaskan asalkan Allah SWT, Rasul SAW juga ibumu lebih kau cintai dari segalanya, aku sudah bangga.
Kau yang selalu ku sebut dalam do’a-do’aku, yang akan menemani diri ini di masa depan.
Jagalah matamu dari memandang apa yang diharamkan untukmu.
Jagalah tanganmu dari memegang, kecuali apa yang dihalalkan kepadamu.
Jagalah mulutmu dari berbicara, kecuali apa yang mendatangkan manfaat bagi dirimu dan diri orang lain.
Wahai jodohku yang terahasia keberadaannya, saat kau sudah mampu untuk melaksanakan sunnah Rasul.
Segerakanlah untuk datang mengkhitbah diri ini.
Untuk menyempurnakan separuh dari imanmu juga imanku.
Sebelum sang maut datang untuk melamar jiwa ini.
Karena, sungguh aku tidak mampu menolak lamaran untuk segera bertemu dengan Allah.
Insya Allah di surga-Nya.
Kutunggu takdir yang membawamu kepadaku.
Bawalah Allah bersamamu.
Agar aku kuat menunggu jemputan darimu.
Permintaanku untukmu, calon imamku:
Peliharalah tangan yang akan ku kecup sebagai caraku meminta ridho Ilahi darimu.
Peliharalah mata yang akan menjadi penunjuk jalan untukku.
Peliharalah kaki yang akan menghantarkanku menuju syurga-Nya.
Peliharalah mulut yang akan ku patuhi setiap apa yang diucapkannya, selama itu diridhai oleh Allah.
Yakinlah, aku akan selalu menjaga hari-hariku yang tanpamu dalam kebaikan, untuk kebahagiaan hari-hariku bersamamu-kelak-.. Insya Allah.                          

Munajatku: Ya Allah.. persatukanlah diri ini dengan kekasih pilihan yang taat kepada-Mu, agar kami-kelak-bisa mempersembahkan cinta terbaik untuk-Mu. Dan izinkanlah diri ini untuk menghitbahnya kembali-kelak-di surga-Mu..

“jika sang maut lebih dulu datang kepadaku. Insya Allah, kekasih pilihan itu telah dipersiapkan Allah di surga…. Aamiin”


Wallahu a'lam bishawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar