Sabtu, 15 Agustus 2015

Ancaman ALLAH Bagi Pelaku Bunuh Diri

       Menurut WHO, setiap detik sekitar 40 orang melakukan bunuh diri di seluruh dunia. Tekanan karir dan pendidikan menjadi alasan terbesar di negara industri. Sedangkan di negara berkembang, kemiskinan menjadi faktor utama. Adapun faktor-faktor yang lain seperti sakit yang tak kunjung sembuh, rasa kecewa terhadap pasangan, masa depan yang suram, dan lain-lain lagi. Tekanan-tekanan yang membuat jiwanya terganggu sehingga tidak bisa berpikir jernih. Saat pikiran yang seharusnya dimanfaatkan untuk bangkit dari keterpururkan, melainkan pikirannya mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Lalu, bagaimana Islam memandang fenomena bunuh diri tersebut? Apa saja ganjaran yang diberikan kepada orang-orang yang membangkang Allah dengan melanggar larangan-Nya?.
       Bersabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa melemparkan dirinya dari gunung hingga ia membunuh dirinyam maka ia berada di neraka Jahannam dimana ia telah melemparkan dirinyakedalamnya kekal selama-lamanya. Barangsiapa meminum racun hingga ia membunuh dirinya, maka racun itu ada di dalam tangannya dimana ia akan meminumnya didalam neraka Jahannam kekal didalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan besi (senjata tajam), maka besinya itu berada didalam tangannya dimana ia akan memukuli (dirinya ) didalam neraka Jahannam kekal didalamnya selama-lamanya” (H.R; Bukhari dan Muslim).
       Diriwayatkan dari Tsabit bin Al Dhahhak ra. dari Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah atas nama agama selain Islam, berdusta dengan sengaja, maka ia menjadi seperti yang ia sumpahkan. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka ia akan disiksa seperti keadaan ia bunuh dirinya di neraka Jahannam”. (H.R; Bukhari: 1363).
       Diriwayatkan dari Jundub ra. dari Nabi SAW bersabda, “Pernah ada seorang laki-laki yang terluka, kemudian ia tidak kuat menahan sakit sehingga ia membunuh dirinya, maka Allah Azza wa Jalla berfirman: “Hamba-Ku mendahului ketetapan-Ku dengan membunuh jiwanya, maka Aku haramkan baginya masuk surga”. (H.R; Bukhari: 1364).
       Hadits diatas telah menerangkan ancaman Allah bagi pelaku bunuh diri, dimana Allah mengharamkan surga-Nya dan menjanjikan Jahannam-Nya untuk mereka yang melanggar larangan-Nya. Dan firman Allah berikut adalah ancaman dari-Nya langsung yang terdapat dalam Al Qur’an.
       Firman Allah, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa yang berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukannya kedalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (Q.S; An Nisaa’: 29-30).
       Membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh (diri sendiri atau orang lain) adalah dosa besar, yang diancam dengan hukuman dan siksaan Allah masuk neraka jahanam selama-lamanya. Bunuh diri sama halnya dengan berputus asa didalam mengharap rahmat Allah, padahal kita dilarang untuk berputus asa didalam mengharap rahmat-Nya. Jiwa orang mukmin itu dilindungi , tidak boleh dibunuh kecuali ada hak untuk membunuh. (Contoh: “seseorang yang membunuh orang tanpa ada hak untuk membunuhnya”. Jika ahli waris dan keluarga yang terbunuh menuntut bunuh terhadap pembunuhnya, maka sipembunuh akan dibunuh. Akan tetapi, jika ahli waris memaafkan dengan imbalan diyat (denda), maka sipembunuh wajib membayarnya. Sedang pemaafnya mendapat pahala besar dari Allah, karena memaafkan adalah hal yang sangat dianjurkan dalam agama. Memaafkan adalah termasuk amal yang sangat mulia, sehingga ia akan dipersilahkan masuk surga melalui pintu yang ia kehendaki).
       Firman Allah: "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan" (Q.S; Al Israa': 33)

Nb: Jangan menjemput ajal, karena tanpa kau jemputpun ajal itu pasti akan datang menjemputmu. Tetapi kapan ajal itu datang menjemput adalah rahasia Ilahi Rabbi.

wallahu a'lam bishawab.. Semoga kita termasuk hamba Allah yang selalu dilindungi-Nya, agar kita tidak jauh dari rahmat-Nya.. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar